Header


Kamis, 02 Desember 2010

MENYULAM BAYANG PEMBUNUH AYAH


Cerpen: D Kemalawati
Seperti rencanaku pagi tadi, sekarang  akan kulepaskan bongkahan  ini.  Bongkahan yang kupanggul laksana bayi telah membuatku semakin bungkuk dan terpuruk. Aku tak bisa tengadah menatap langit biru, tak juga bisa menghitung bintang besar diantara banyak bintang kecil di angkasa. Ingin sekali aku menatap bulan sabit lalu melukisnya menjadi senyum dan kukirim  padamu. Tapi  itu tak pernah kulakukan. Seterusnya Klik disini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar