catatan Dimas Arika Mihardja
Pengantar:
Bukan sebuah kebetulan terhadap sosok Raden Ajeng Kartini melahirkan banyak interpretasi. Bagaimanakah "pembacaan" sosok Kartini oleh dua orang penyair berjenis kelamin berbeda, berbeda etnis, dan berbeda suasana? Tulisan sederhana ini bermaksud menyandingbandingkan dua sajak, yakni "Ketika Kartini Berkunjung ke Aceh" (D Kemalawati, Banda Aceh) dan "Ketika Kartini Tak Singgah ke Sekolah" (Ardi Nugroho, Sidoarjo). Kita sandingbandingkan dulu kedua sajak itu.
Ketika Kartini Berkunjung Ke Aceh
(D Kemalawati, Banda Aceh)
Ia memakai kebaya ungu
Sanggul melati dan slop berhak tinggi
Di tangannya pena emas dan sehelai perangko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar