Berkumpul bersama adalah permulaan, tetap bersama adalah kemajuan, dan bekerja bersama adalah keberhasilan. Pernyataan Henry Ford ini agaknya tepat mewakili kerja kolaborasi 3 dukun kata dari 3 kota yang menghasilkan antologi sajak 3 di Hati. Jika mengintip latar historis terciptanya antologi ini yang tidak dapat dilepaskan dari atmosfir ‘negeri gurindam” tempat masyhurnya nasihat-nasihat Raja Ali Haji yang bernafaskan Melayu dan Islam, maka aura sastra klasik itu — setidaknya atmosfir syair, pantun, atau gurindam dan nilai-nilai Islam — dapat diduga mewarnai sajak-sajak yang terhimpun di dalamnya. Meskipun sudah barang tentu penyair juga melakukan transformasi estetika dan nilai-nilai tersebut dalam proses penciptaan sehingga dihasilkan sajak-sajak universal yang ‘melesat’ meninggalkan lingkungan fisik,sosial,psikologi,dan budayanya.
Selanjutnya klik di sinihttp://rumohesaikemala.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar