Cerpen D Kemalawati
Gerimis belum berhenti. Malam telah pekat hitamnya. Tanpa cahaya bulan ia menapakkan kakinya di atas pematang. Sesekali ia tergelincir. Dalam gelap sulit membedakan tanah liat dan rumput basah. Ketika siulan kecil mengganggu pendengarannya, ia tak berpaling. Langkahnya diayun lebih cepat .
Seterusnya Klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar