Cerpen D Kemalawati
“ Apa yang kau cari Dahaga,” ucapnya dalam lepuh duka lara.
“ Sesuatu yang tak mungkin kuceritakan padamu, Telaga.”
Tak ada tatapan mata yang bisa diterka. Gesekan sol sepatu tua dengan pasir bercampur kerikil menandakan tubuh lunglai itu sudah menjauh. Dahaga mengharungi padang riuh penuh badai. Memanggul bungkusan perih di pundaknya.Selanjutnya Klik disini
“ Apa yang kau cari Dahaga,” ucapnya dalam lepuh duka lara.
“ Sesuatu yang tak mungkin kuceritakan padamu, Telaga.”
Tak ada tatapan mata yang bisa diterka. Gesekan sol sepatu tua dengan pasir bercampur kerikil menandakan tubuh lunglai itu sudah menjauh. Dahaga mengharungi padang riuh penuh badai. Memanggul bungkusan perih di pundaknya.Selanjutnya Klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar